Profil Desa Ponjen
Ketahui informasi secara rinci Desa Ponjen mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Ponjen di Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, merupakan wilayah agraris yang bertumpu pada pertanian, khususnya gula kelapa organik. Didukung pembangunan infrastruktur strategis, desa ini terus berbenah meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan pen
-
Pusat Pertanian Organik
Desa Ponjen dikenal sebagai salah satu sentra penghasil gula kelapa organik di Kabupaten Purbalingga, yang produknya telah berhasil menembus pasar ekspor dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
-
Pengembangan Infrastruktur Strategis
Peningkatan aksesibilitas melalui program pembangunan jalan, seperti TMMD, secara signifikan membuka isolasi wilayah, mempermudah akses ke lahan pertanian, dan memangkas jarak tempuh ke pusat layanan lain.
-
Potensi Wisata Sejarah dan Alam
Keberadaan situs bebatuan unik "Candi Wurung" menjadi daya tarik utama yang potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah, alam, dan religi, yang didukung oleh inisiatif pemerintah desa.

Terletak di antara perbukitan yang subur di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Desa Ponjen menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis. Dengan mayoritas penduduknya yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, desa ini tidak hanya menjadi lumbung pangan tetapi juga menyimpan potensi ekonomi dan pariwisata yang signifikan. Pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan menjadi kunci yang membuka akses, mendorong roda perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Desa Ponjen secara aktif merajut masa depan yang lebih cerah, berlandaskan kekuatan agraris dan warisan alam yang unik.
Geografi dan Demografi
Desa Ponjen secara geografis terletak di wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Ponjen mencapai sekitar 205,02 hektar atau 2,05 km². Wilayah ini terdiri atas tanah sawah seluas 53,00 hektar dan tanah kering yang dimanfaatkan untuk pemukiman serta perkebunan seluas 152,02 hektar.
Secara administratif, Desa Ponjen memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan langsung dengan kawasan Hutan Negara yang masuk dalam wilayah Kecamatan Karangjambu.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Maribaya.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Limbasari.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Brakas.
Menurut data kependudukan terakhir dari Pemerintah Desa Ponjen, jumlah penduduk tercatat sebanyak 4.040 jiwa. Populasi ini terdiri dari 2.124 penduduk laki-laki dan 1.916 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 2,05 km², maka kepadatan penduduk di Desa Ponjen mencapai sekitar 1.971 jiwa per km², menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan.
Desa ini dapat diakses melalui jalan utama yang menghubungkannya dengan pusat kecamatan dan kabupaten. Kode Pos untuk Desa Ponjen ialah 53354, dan kode wilayah administrasinya menurut Kementerian Dalam Negeri yaitu 33.03.11.2001.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Ponjen berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Struktur organisasi pemerintah desa telah tersusun dengan jelas, mencakup sekretariat desa, kepala urusan (kaur), dan kepala seksi (kasi) yang membidangi urusan tata usaha, perencanaan, keuangan, pemerintahan, kesejahteraan, dan pelayanan. Selain itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi sebagai lembaga legislatif dan pengawas kinerja pemerintah desa.
Transparansi menjadi salah satu pilar utama dalam tata kelola pemerintahan Desa Ponjen. Melalui situs resmi desa, pemerintah secara rutin mempublikasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), laporan realisasi anggaran, serta berbagai produk hukum desa seperti Peraturan Desa (Perdes) dan Peraturan Kepala Desa (Perkades). Sebagai contoh, pada APBDes tahun 2024, pendapatan desa diproyeksikan mencapai lebih dari Rp1,8 miliar yang bersumber dari berbagai pos, termasuk Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), hingga Pendapatan Asli Desa (PADes).
Pemerintah Desa Ponjen juga menunjukkan komitmennya dalam menjalankan program-program pemerintah pusat dan daerah, seperti penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada keluarga penerima manfaat. Program ini dijalankan secara transparan dan akuntabel, di mana penetapan penerima dilakukan melalui musyawarah desa untuk memastikan ketepatan sasaran.
"Kami berkomitmen untuk menjalankan roda pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Setiap program, terutama yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat seperti BLT dan pembangunan fisik, kami laksanakan sesuai aturan dan selalu melibatkan partisipasi warga," demikian pernyataan yang sering disampaikan oleh perwakilan Pemerintah Desa Ponjen dalam berbagai kesempatan sosialisasi.
Kekuatan Ekonomi Berbasis Pertanian
Perekonomian Desa Ponjen sangat ditopang oleh sektor pertanian. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, menjadikan lahan-lahan sawah dan perkebunan sebagai sumber utama penghidupan. Salah satu komoditas unggulan yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal yakni gula kelapa organik. Desa Ponjen merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanganyar yang menjadi sentra produksi gula kelapa berkualitas tinggi. Produk ini bahkan telah berhasil menembus pasar ekspor, yang menunjukkan adanya standar produksi dan kualitas yang diakui secara internasional.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif para petani dan kelompok tani dalam menjaga kualitas, serta dukungan dari berbagai pihak termasuk perusahaan swasta dan pemerintah daerah yang memfasilitasi akses pasar. Untuk mendukung pemasaran produk lokal, inisiatif seperti "Ponjen Mart" yang tercantum dalam program desa diharapkan dapat menjadi etalase bagi produk-produk unggulan desa.
Selain gula kelapa, hasil pertanian lainnya mencakup padi dan palawija. Upaya peningkatan produktivitas pertanian terus dilakukan, salah satunya melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur penunjang. Proposal pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang diajukan oleh pemerintah desa menunjukkan kesadaran akan pentingnya aksesibilitas untuk menekan biaya produksi dan memperlancar distribusi hasil panen.
Tonggak penting dalam peningkatan konektivitas ekonomi desa terjadi pada tahun 2025 melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II. Program ini berhasil membangun jalan baru sepanjang 975 meter dengan lebar 6 meter yang menghubungkan Desa Ponjen dengan desa tetangga. Pembangunan ini memberikan dampak signifikan, memangkas jarak tempuh ke pusat ekonomi dan layanan lainnya, serta mempermudah akses petani menuju lahan garapan mereka. Inisiatif ini merupakan bukti sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam percepatan pembangunan wilayah pedesaan.
Layanan Pendidikan dan Kesehatan
Di bidang pendidikan, Desa Ponjen telah memiliki sarana pendidikan dasar yang memadai untuk warganya. Terdapat dua sekolah dasar negeri di desa ini, yaitu SD Negeri 1 Ponjen dan SD Negeri 2 Ponjen. Keberadaan dua sekolah ini memastikan anak-anak usia sekolah di Desa Ponjen dapat mengakses pendidikan dasar dengan mudah. Selain itu, pemerintah desa juga menunjukkan perhatian pada pendidikan anak usia dini, yang dibuktikan dengan adanya program pengangkatan Guru Taman Kanak-Kanak (TK), menandakan eksistensi lembaga PAUD/TK di desa tersebut.
Peningkatan infrastruktur jalan yang baru-baru ini terealisasi juga berdampak positif pada akses pendidikan. Siswa yang tinggal di wilayah yang sebelumnya terisolir kini dapat menjangkau sekolah dengan lebih cepat dan aman.
Pada sektor kesehatan, layanan kesehatan primer menjadi andalan masyarakat. Desa Ponjen memiliki setidaknya satu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif melayani kesehatan ibu dan anak. Keaktifan Posyandu ini terlihat dari adanya berbagai kegiatan, seperti program intervensi untuk penanganan stunting dan pembaruan struktur kader secara berkala. Para kader Posyandu menjadi garda terdepan dalam memberikan penyuluhan, pemantauan gizi balita, serta layanan kesehatan dasar lainnya. Meskipun belum terdapat Puskesmas Pembantu (Pustu) di dalam desa, kedekatan dengan pusat kecamatan memungkinkan warga untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih lengkap di Puskesmas Karanganyar.
Potensi Wisata dan Sosial Budaya
Di luar sektor pertanian, Desa Ponjen menyimpan sebuah potensi wisata yang unik dan belum banyak tereksplorasi, yaitu Situs Candi Wurung. Berbeda dengan candi pada umumnya, Candi Wurung bukanlah bangunan buatan manusia, melainkan formasi bebatuan alam jenis columnar joint yang tersusun secara artistik di puncak bukit. Oleh masyarakat setempat, tumpukan batuan yang megah ini sering dianggap sebagai candi yang "gagal" atau "tidak jadi" dibangun, sehingga dinamakan `wurung` (gagal dalam bahasa Jawa).
Keunikan geologis ini telah menarik perhatian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, yang telah melakukan survei dan menyatakan bahwa formasi batuan tersebut merupakan fenomena alam yang langka. Selain Candi Wurung, di wilayah desa juga ditemukan artefak bersejarah berupa Yoni, yang mengindikasikan adanya peradaban Hindu kuno di masa lampau.
Pemerintah Desa Ponjen melihat potensi besar ini dan berencana untuk mengembangkannya menjadi destinasi wisata terpadu. "Kami akan menganggarkan untuk perawatan dan pengembangan Candi Wurung menjadi tujuan wisata alam, sejarah, sekaligus religi di desa kami," ujar seorang perwakilan desa dalam sebuah laporan media. Rencana ini didukung oleh kerja bakti warga untuk membersihkan area situs dan membuka akses jalan setapak.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Ponjen juga diwarnai dengan kegiatan keagamaan yang kental. Acara seperti "Ponjen Bersholawat" yang pernah diselenggarakan menunjukkan kuatnya nilai-nilai religius di tengah masyarakat. Kehidupan gotong royong juga masih terjaga, terbukti dari partisipasi aktif warga dalam berbagai program pembangunan desa, termasuk dalam program TMMD dan perbaikan saluran irigasi.